Madiun, Aktual.com – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Madiun, Jawa Timur terus naik hingga saat ini menembus Rp60.000 per kilogram. Harga cabai merah dan keriting selama beberapa hari ini berkisar di antara Rp55.000 hingga Rp60.000 per kilogram.

“Kemarin masih Rp55.000 per kilogram. Pagi ini sudah naik lagi menjadi Rp60.000 per kilogram,” ujar Suwarni pedagang sayuran di Pasar Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Selasa (25/10).

Harga yang agak ‘miring’ terpantau untuk komoditas cabai rawit. Namun juga tergolong tinggi, yakni di kisaran Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Melonjaknya harga cabai dikarenakan pasokan terbatas akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan sebagian petani gagal panen.

“Pasokan cabai dari petani minim sehingga stok yang dimiliki pedagang di pasar tradisonal juga sedikit. Akibatnya harga cabai naik.”

Kenaikan sudah mulai terlihat sejak dua pekan terakhir. Harga terpantau fluktuatif di kisaran Rp35.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Curah hujan yang cukup tinggi di Madiun dan sejumlah sentra penghasil cabai lainnya, menyebabkan para petani cabai gagal panen, sehingga pasokan cabai di pasar tradisional menurun.

Kondisi yang sama terpantau di Pasar Besar Madiun. Harga komoditas cabai juga naik, baik untuk jenis cabai keriting maupun merah. Hal itu karena permintaan pasar tidak sesuai dengan jumlah stok yang ada.

“Cabai merah di pasar besar mencapai Rp50.000 per kilogram, cabai keriting Rp50.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp30.000 per kilogram,” paparnya, Para pedagang memprediksi harga cabai akan terus naik karena curah hujan yang cukup tinggi seiring memasuki musim hujan di wilayah Jawa Timur.

Sementara, harga komoditas sayur lainnya terpantau turun dan stabil setelah pekan kemarin juga mengalami kenaikan. Di antaranya, bawang putih dan bawang merah berkisar antara Rp30.000 menjadi Rp33.000 per kilogram, kentang Rp11.000 per kilogram, tomat Rp6.000 per kilogram, wortel Rp6.000 per kilogram, kubis Rp6.000, dan buncis Rp8.500 per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu