Jakarta, Aktual.com – Sejumlah pedagang cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengaku bahwa harga cabai rawit di kota itu sudah mengalami penurunan menjadi Rp100 ribu per kilogram setelah sebelumnya mencapai Rp150 ribu per kilogram.
“Baru turun sekitar empat hari terakhir dari sebelumnya Rp150 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram,” kata Joi seorang pedagang cabai di Pasar Kasih Kota Kupang, Rabu (15/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Kupang yang meresahkan warga karena mencapai Rp150 ribu per kilogram.
Dia menjelaskan bahwa turunnya harga cabai rawit itu, karena pasokan cabai dari Surabaya sudah kembali ada, dalam beberapa hari terakhir.
Namun per kilogram harganya mencapai Rp90 ribu, sehingga terpaksa pihaknya menjualnya dengan harga Rp100 ribu per kilogram.
“Kami hanya untung sedikit saja, agar bisa kembali modal,” ujar dia.
Namun sayangnya sejumlah cabai rawit yang dikirim dari Jawa Timur itu banyak yang rusak karena melewati perjalanan yang jauh dan tertutup kardus sehingga mudah rusak.
Sebelumnya pasokan dari petani di Kabupaten Kupang cukup banyak sehingga harganya bahkan tidak sampai Rp100 ribu satu kilo. Namun, setelah beberapa bulan terakhir daerah pemasoknya terkena bencana alam, membuat pasokan cabai rawit terhenti.
Sementara itu Alex seorang pedagang yang ditemui di pasar Oeba, mengaku bahwa harga cabai rawit yang kini Rp100 ribu per kilogram diperkirakan hanya bisa bertahan selama beberapa hari.
“Ini stok lama. Nanti kalau stok ini habis, harganya bisa kembali lagi mencapai Rp150 ribu bahkan bisa mencapai Rp200 ribu per kilogram,” ujar dia.
Dia juga mengatakan kenaikan harga cabai rawit itu bukan karena kemauan para pedagang, tetapi kenaikan itu terjadi karena harga di tingkat petani juga mengalami kenaikan.
Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan bahwa untuk mencegah kenaikan harga cabai rawit pihaknya sudah menggelar pasar murah selama sepekan terakhir dengan harga cabai rawit mencapai Rp60 ribu per kilogram.
“Kami berharap dengan dilakukan operasi pasar murah kebutuhan pokok termasuk cabai bisa menekan kenaikan harga cabai yang cukup signifikan di Kota Kupang,”katanya.
Ia mengatakan warga Kota Kupang harus bisa menanam tanaman cabai di rumah masing-masing untuk kebutuhan konsumsi keluarga sehingga tidak perlu membeli ke pasar apabila terjadi kenaikan harga cabai seperti yang terjadi saat ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu