Harga cabai yang melambung tinggi menjadi keprihatinan Ketua DPR untuk melihat langsung harga cabai di pasar. Harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp100 ribu per kg. Sebelumnya pernah menyentuh Rp120 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan salah satunya faktor cuaca yang membuat banyak cabai rusak. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Naiknya harga cabai rawit merah membuat omzet pedagang berkurang hingga 40 persen. Dari pantauan Aktual, harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mencapai Rp 100-120 ribu.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Tibi mengatakan bahwa jumlah barang yang dijualnya jauh berkurang ketimbang saat harga normal.

“Kalau biasanya sehari laku 25 kardus cabai rawit, sekarang paling cuma laku 12-15 kardus,” ujar Tibi saat ditemui Aktual, Minggu (15/1) siang.

Satu kardus sendiri dapat memuat 35 kg cabai. Dari penyataan di atas, Tibi hanya dapat menjual sekitar 525 kg cabai rawit per harinya berkurang 40 persen dibandingkan harga cabai rawit masih normal.

“Karena harga naik, satu pembeli yang biasa beli 15 kg, sekarang paling cuma beli 10 kg.”

Selain itu, kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi pasokan barang. Musim penghujan yang tengah berlangsung, disebut Tibi, membuat pedagang cabai cenderung mengurangi kuota pasokannya.

Tibi beralasan bahwa kualitas cabai yang dipetik saat musim hujan cenderung menurun jumlahnya.

“Kalau musim hujan kayak gini, cabai yang bagus cuma enggak banyak. Ini yang membuat pedagang kayak kita harus ngerem,” kata dia.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu