Jakarta, Aktual.com —Direksi PT Perkebunan Nusantara IV mengajak semua karyawan, pimpinan, dan pelaksana melakukan optimalisasi bisnis dan efisiensi operasional menyusul semakin merosotnya harga jual crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

“Harga CPO (crude palm oil) di pasar global melemah akibat terjadinya perlambatan ekonomi global dan itu harus disikapi dengan optimalisasi bisnis dan efisiensi di semua bidang operasional agar perusahaan bisa tetap eksis,” kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN IV Andi Wibisono di Medan, Senin (17/8).

Andi menegaskan, harga CPO yang anjlok membuat perusahaan perkebunan yang mengandalkan pendapatan dari tanaman itu seperti PTPN IV ikut mengalami posisi sulit.

Harga CPO yang pada semester I tahun 2015 rata-rata masih berada pada angka Rp7.800 per kg turun menjadi Rp6.100 per kg sehingga dinilai sangat merisaukan.

Apalagi, harga Rp6.100 per kg tersebut masih di bawah harga pokok produksi yang sebesar Rp6.200 per kilogram.

“Kalau tidak diikuti dengan efisiensi dan mengoptimalkan bisnis, maka perusahaahaan akan sulit dan juga akan berimbas negatif ke karyawan,” katanya.

Andi Wibisono menyebutkan, kondisi harga yang turun diperkirakan berlangsung sampai November. Perhitungan itu mengacu pada banyaknya produksi karena musim panen di tengah permintaan yang lesu dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan India sebagai negara pembeli utama.

Manajemen sendiri dewasa ini memperbaiki seluruh tangki-tangki CPO yang ada di Pabrik Kelapa Sawit dan di pelabuhan agar tidak kewalahan menampung produksi CPO.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka