Terlebih, pola pengambilan telur dan ayam oleh para pedagang tidak berubah. Yakni bukan dari sentra produksi atau peternak, namun melalui pengepul. Sehingga rantai distribusinya lebih panjang.

Untuk menekan tingginya harga telur di pasaran, Dinas Perdagangan bekerja sama dengan tim pengendali inflasi (TPID) Kota Madiun, Bulog Madiun, dan BI Kediri menggelar operasi pasar di tiap kantor kelurahan yang ada di Kota Madiun.

“Jadwalnya bergiliran tiap kelurahan. Operasi pasar tersebut digelar sejak tanggal 15 Mei hingga 8 Juni 2018,” kata Gaguk.

Adapun sejumlah komoditas yang dioperasipasarkan antara lain, beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan telur ayam ras. Semua komoditas tersebut dijual di bawah harga pasaran karena mendapat subsidi angkut dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri.

Dengan operasi pasar tersebut, diharapkan harga telur dan daging ayam dapat turun, sehingga laju inflasi Kota Madiun dapat terkendali.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby