Pedagang melayani pembeli ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Selasa (9/8). Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil 12 perusahaan yang diduga melakukan praktik kartel dengan mengatur stok daging ayam. Dua belas perusahaan tersebut diduga bersekongkol memusnahkan enam juta ekor bibit ayam. Praktik ini diduga sebagai penyebab naiknya harga daging ayam beberapa waktu lalu. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Madiun, Aktual.com – Harga komoditas daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur pada momentum bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2018 terpantau masih tinggi yakni mencapai Rp35.000 per kilogram.

“Harga daging ayam potong atau broiler masih tinggi, harga terus naik sejak memasuki bulan puasa. Sebelumnya masih Rp30.000 hingga Rp33.000 per kilogram, sekarang sudah tembus Rp35.000 per kilogram,” ujar seorang pedagang daging ayam di Pasar Besar Madiun Purwanti, Senin (4/6).

Menurut dia, kenaikan harga tersebut disebabkan karena permintaan konsumen yang cukup tinggi selama puasa dan menjelang lebaran. “Meski harga tinggi, permintaan tetap banyak. Menjelang lebaran banyak yang masak sambil kumpul dengan keluarga,” kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Haryono membenarkaan jika harga daging ayam potong atau broiler masih tinggi. “Hal itu disebabkan karena permintaan sedang tinggi. Itu merupakan rutinitas tahunan saat puasa dan menjelang lebaran,” kata Gaguk.

Gaguk menilai, meski harga daging ayam masih tinggi, demikian juga daging sapi yang mencapai Rp110.000 per kilogram, namun secara umum harga bahan pokok di Madiun jelang Lebaran ini terpantau stabil, seperti bawang putih dan gula pasir yang mencapai Rp18.000 per kilo dan Rp11.500 per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara