“Alhamdulillah penjualannya juga stabil karena rata-rata setiap harinya saya bisa menjual sebanyak satu peti atau sekitar 10 kilogram. Permintaan dari konsumen juga normal,” katanya.
Pedagang lainnya, Ramiah mengakui jika harga telur ayam ras sempat berfluktuasi, namun sekarang relatif stabil sehingga penjualannya tidak terkendala.
“Kalau sedang ramai, saya bisa jual hingga dua peti tapi kalau pas sepi, paling cuma satu peti,” katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di Pasar Manis, Ninah mengakui harga telur dan daging ayam ras saat sekarang mengalami penurunan, tidak seperti beberapa waktu sebelumnya.
“Kalau bisa lebih diturunkan lagi meskipun biasanya menjelang akhir tahun kembali terjadi kenaikan harga, tapi sebisa mungkin jangan terlalu tinggi. Misalnya, untuk telur maksimal ya Rp23.000/kg,” katanya.
Berdasarkan lampiran Permendag Nomor 96 Tahun 2018, harga acuan pembelian di petani untuk daging ayam ras dan telur ayam ras berkisar Rp18.000-Rp20.000/kg, sedangkan harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk daging ayam ras sebesar Rp34.000/kg dan telur ayam ras sebesar Rp23.000/kg.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid