Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (29/12). Pemerintah menetapkan kuota impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor pada 2016 guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Politikus PAN Viva Yoga Maulana meminta Bareskrim Polri menjalankan razia harga kebutuhan pokok di Indonesia, khususnya harga daging sapi yang saat ini masih ada yang di kisaran Rp120 ribu per Kg.

“Jika ada pengusaha yang melakukan kartel, ya ditangkap. Jangan sampai pemerintah cenderung menyalahkan dunia usaha dan dengan gampang melontarkan ada kartel daging. Ini kondisi yang tidak baik bagi dunia usaha. Caranya harus melakukan razia secara besar-besaran mulai dari pusat hingga seluruh wilayah Indonesia,” kata Viva, Jumat (18/6).

Menurut dia, jika harga daging mencapai Rp120 ribu, hal itu sangat membebani konsumen. Maka dari itu, pemerintah harus mengendalikan harga kebutuhan pokok.

Harus dilakukan penyelidikan terhadap pasokan daging dan besarnya volume konsumen. Kemudian, lanjut Viva, bagaimana jalur distribusi dan tata niaganya, apakah ada gangguan. Dan, jika stok cukup dan jalur distribusi tidak ada gangguan maka perlu diselidiki apakah ada penimbunan atau potensi kartel.

Sementara, Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Satgas kewilayahan untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten/kotamadya hingga tingkat kelurahan. Tujuannya, untuk memantau indikasi adanya kelangkaan sembako maupun lonjakan harga pangan di masing-masing daerah.

“Babinkamtibmas kita minta berkoordinasi dan turun ke lapangan bersama Lurah maupun Kepala Desa untuk memantau situasi Pasar. Apabila ditemukan adanya penimbunan maupun spekulan agar dilaporkan ke Satgas monitoring terdekat,” kata Agung.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara