Jakarta, Aktual.com — Perum Bulog Divre Jabar menggelar operasi di tiga pasar di Kota Bandung untuk menekan harga kebutuhan pokok yang tetap tinggi seusai Lebaran 2015. Operasi pasar itu dilakukan untuk memantau harga daging sapi.
“Operasi pasar dilakukan di tiga pasar, yakni Pasar Sederhana, Cihaurgeulis, dan Pasar Kosambi,” kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu di sela OP Daging Sapi di Pasar Kosambi, Minggu (9/8).
Meski momen idul fitri 1436 Hijriah sudah berlalu, hingga kini, harga jual daging sapi masih relatif mahal. Di Pasar Kosambi, Jalan A Yani Bandung misalnya, harga jual daging sapi rata-rata berada pada level Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per kilogram.
Menurut Wahyu, pihaknya mengulirkan OP berdasarkan instruksi pemerintah karena kebutuhan daging sapi yang tetap tinggi. Saat ini masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam lagi karena harganya pun masih relatif mahal.
Saat ini, kata dia, harga jual daging sapi pada level pedagang pasar rata-rata Rp 120 ribu/kg. Bahkan, ada pula yang harga jualnya melampaui Rp 120 ribu/kg. Untuk mengendalikan harga jual daging sapi yang mahal tersebut, pihaknya menggulirkan OP yang harga jualnya Rp 90 ribu/kg.
“Secara total, kami menyiapkan 250 ton. Tiap pasar, alokasinya 2–2,5 ton,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, kebutuhan daging di Kota Bandung tergolong tinggi. Setiap harinya, memerlukan 90-100 ekor sapi. Tingginya kebutuhan daging sapi terlihat saat momen idul fitri. Saat itu berlangsung pemotongan sebanyak 600 ekor sapi.
“Tadi malam tidak ada pemotongan karena stok RPH kosong. Sebelumnya, ada pemotongan sebanyak 130 ekor,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu