Pembeli nampak antre saat akan membeli daging sapi di Pasar Tradisional Ciledug, Tangerang, Kamis (16/7/2015). H-1 jelang lebaran daging sapi laris manis, harga yang ditawarkan kisaran Rp 120 ribu - 150 ribu.

Malang, Aktual.com – Harga daging sapi di pasar tradisional Kota Malang, Jawa Timur, naik lagi setelah pada awal Agustus lalu mengalami penaikan hingga Rp2.000–Rp3.000 per kilogram.

Ketua Paguyuban Jagal yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Muslim Indonesia (HPMI) Kota Malang Abu Hasan di Malang, Minggu (16/8), mengatakan bahwa kenaikan harga daging sapi dari jagal rata-rata sebesar Rp3.000/kg.

“Keputusan kenaikan harga daging sapi sebesar Rp3.000/kg itu berlaku mulai Kamis (13/8). Hal ini sudah melalui rapat bersama dengan para pemilik kios daging,” ujarnya.

Ia menyebutkan harga daging sapi dari jagal saat ini mencapai Rp98 ribu/kg. Sebelumnya, sebesar Rp95 ribu/kg. Namun, saat ini harga daging secara eceran mencapai harga Rp105 ribu hingga Rp106 ribu/kg untuk kualitas bagus (super), sedangkan daging kualitas nomor dua seharga Rp100 ribu/kg dan kualitas nomor 3 seharga Rp85 ribu/kg.

Abu Hasan mengakui selama Agustus 2015, jagal di Kota Malang sudah dua kali menaikkan harga daging sapi, yakni pada awal Agustus sebesar Rp2.000–Rp3.000/kg, kemudian pada tanggal 13 Agustus lalu naik lagi sebesar Rp3.000/kg.

Kenaikan harga daging sapi tersebut, kata dia, dipicu mahalnya harga sapi. Selama beberapa pekan terakhir ini terjadi penaikan harga sapi mencapai Rp2 juta–Rp3juta per ekor. Mahalnya harga sapi tersebut karena mendekati Hari Raya Iduladha.

“Sapi yang biasanya seharga Rp20 juta per ekor menjadi Rp22 juta dan sapi yang kualitasnya bagus sekarang harganya bisa mencapai Rp45 juta per ekor, padahal sebelumnya masih seharga Rp42 juta per ekor,” katanya.

Semenatra itu, Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang Djoko Sudadi mengakui kenaikan harga daging sapi itu sudah disepakati bersama antara jagal dan pemilik kios atau penjual daging. Awalnya, jagal menginginkan kenaikan harga daging sebesar Rp5.000/kg. Namun, para pemilik kios daging merasa keberatan dengan angka kenaikan itu.

Akhirnya, kata Djoko, disepakati kenaikan harga daging hanya Rp3.000/kg. Dengan catatan kalau harga sapi turun, otomatis harga daging juga ikut turun. Sekarang harga sapi relatif cukup mahal karena banyak sapi dari peternak yang dibeli orang untuk kebutuhan Iduladha.

“Menjelang Iduladha, banyak warga yang berburu sapi ke peternak sehingga stok untuk kebutuhan pengadaan daging konsumsi menjadi berkurang. Mudah-mudahan setelah Iduladha kondisi dan harga daging sapi turun dan stabil,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: