Jakarta, AKtual.com – Memasuki hari kedua puasa, harga daging sapi kian melonjak. Bahkan di Aceh harganya mencapai Rp150 ribu per kilogram. Pergerakan harga tersebut sangat mengkawatirkan dan perlu diwaspadai. Pasalnya, harga tersebut akan terus naik menjelang lebaran.
“Harga daging sapi saat ini yang sudah diatas 100 ribu apakah sesuai dengan daya beli masyarakat. Dalam pasal 4 (c) Undang Undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan menyatakan bahwa Penyelenggaraan Pangan bertujuan untuk mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Ketua Komite Daging Sapi DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam keterangan resminya, Jumat (19/6).
Lebih lanjut, untuk mengendalikan harga pangan yang meningkat pada hari-hari besar, Sarman mengatakan pemerintah perlu membuat Lembaga Pangan.
Yang fungsinya, kata dia, memiliki otoritas yang kuat dalam mengkoordinasikan, mengatur dan mengarahkan lintas kementerian/sektor dalam berbagai kebijakan dan program terkait pangan.
“Presiden telah menandatangani Perpres tentang Pengendalian harga Pangan, namun Perpres ini dibuat disaat harga-harga bergerak naik dan sudah memasuki bulan ramadhan, dimana psikologi pasar akan sensitif melihat keseimbangan demand dan supply. Maka Lembaga Pangan ini sangat strategis dan diharapkan tahun ini dapat dibentuk,” pungkasnya.
Sebelumnya, untuk memenuhi stok selama Ramadhan hingga Lebaran, Pemerintah memberikan tambahan impor sapi bakalan siap potong sebesar 29 ribu ekor, sebagai tambahan dari kuota kuartal I sapi bakalan sebesar 250 ribu ekor. Selain itu, Kementerian Pertanian dan Perdagangan juga telah memberikan izin impor 1.000 ton daging sapi jenis secondary card kepada Bulog untuk memenuhi kebutuhan lebaran 2015.
Artikel ini ditulis oleh: