Jakarta, Aktual.co — Harga jual gas elpiji 12 kilogram di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah tetap tinggi, meskipun pemerintah sudah menurunkan harga elpiji dengan berat tersebut menjadi Rp129 ribu.
“Harga elpiji 12 kilogram Rp180 ribu,” kata Ningsih, salah satu agen gas elpiji di Kuala Pembuang, Selasa (20/1).
Ia mengungkapkan, hal ini dilakukan karena sebelumnya ia sudah sempat membeli gas elpiji ukuran 12 kilogram dengan harga modal Rp150-160 ribu per tabung.
“Kalau langsung diturunkan harganya, saya akan rugi, karena ini belinya sudah mahal, tapi nanti kalau sudah pasokan yang akan datang baru harganya kita turunkan,” katanya.
Meskipun tetap menjual dengan harga lama, ia juga mengaku merugi, karena stok elpiji 12 kilogram yang dijual dengan harga lama sangat lambat untuk laku terjual, akan tetapi itu tetap dilakukan untuk menghindari kerugian yang cukup besar, karena sebelumnya telah membeli gas dengan modal besar.
“Sejak pengumuman pemerintah menurunkan harga elpiji, maka banyak masyarakat yang tidak mau membeli dengan harga lama karena mereka menunggu harga yang baru, sementara kalau kami jual dengan harga baru kami yang rugi,” katanya.
Meski harga jual tinggi, tapi ada saja pedagang makanan di Kuala Pembuang yang tetap membeli dan menggunakan gas elpiji untuk memasak dagangannya.
Suminah, pedagang makanan di Kuala Pembuang, mengaku penggunaan gas elpiji dirasakan jauh lebih hemat dibanding minyak tanah, yang saat ini harganya berkisar antara Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per liter.
Namun, ia tetap berharap agar harga jual elpiji di Seruyan dapat disesuaikan dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kita tetap berharap agar harga elpiji ini murah, dan kita juga mengharapkan agar pemerintah setempat dapat melakukan kontrol terhadap agen agar menjual elpiji sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















