Jakarta, Aktual.co — Menanggapi keluhan masyarakat akan kelangkaan gas elpiji 3 kg sekaligus melambungnya harga di pasaran melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), PT Pertamina (Persero) menyarankan kepada masyarakat untuk membeli elpiji melon itu di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan serta harga elpiji yang melambung tinggi, pihaknya telah melakukan penyebaran elpiji melon ke seluruh SPBU dengan harga sesuai HET yang ditetapkan.
“Di SPBU harga elpiji sudah sesuai HET yang ditetapkan. Jika harga elpiji di suatu daerah mahal, silahkan masyarakat beli saja di SPBU. Saya yakin SPBU sudah tersebar di mana-mana khususnya di Jawa, apalagi Jakarta, Jawa barat dan Banten,” ungkap Ahmad di Jakarta, Rabu (25/2).
Kondisi kelangkaan dan kenaikan harga elpiji kali ini, menurut Ahmad, terjadi lantaran adanya aksi spekulan. Oleh karena itu, lanjut Ahmad, perlu adanya perluasan jaringan distribusi dengan memanfaatkan SPBU sebagai upaya melawan aksi spekulan tersebut.
“Karena yang kami lawan bukan agen atau pangkalan. Mereka semua bisa kami kendalikan. Tetapi ini ulah pengecer dan spekulan, baru kali ini terjadi sehingga harus dilawan,” tandasnya.
Ahmad juga mengatakan, kebijakan tersebut telah diperluas ke seluruh Indonesia, setiap SPBU diwajibkan menyediakan elpiji melon tersebut. Dan bila masyarakat menemukan ada SPBU yang stok elpijinya kosong, dapat segera melaporkan ke call center Pertamina di nomor telepon 500-000.
Seperti diketahui, terjadi kelangkaan pasokan gas elpiji bersubsidi atau gas elpiji dengan ukuran 3 kilogram (kg) di beberapa agen dan warung kelontong, pun hal tersebut kemudian memicu kenaikan harga. Di warung-warung kelontong, harga elpiji melon berkisar Rp 20.000 per tabung.
Artikel ini ditulis oleh:













