Jakarta, Aktual.com — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik untuk hari keempat berturut-turut pada Kamis (7/1) waktu setempat atau Jumat (8/1) WIB, karena ketidakstabilan geopolitik mendorong para investor beralih ke logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 15,9 dolar AS, atau 1,45 persen, menjadi menetap di 1.107,80 dolar AS per ounce.
Penurunan pasar Asia karena mereka bereaksi terhadap laporan uji coba tak terduga bom hidrogen oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) yang membuat ketakutan para investor, serta berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah atas eksekusi mati dari seorang ulama oleh Arab Saudi, telah mendorong investor memburu emas sebagai aset “safe haven”.
Ekuitas AS juga bereaksi terhadap penurunan di pasar Asia, sehingga Dow Jones Industrial Average turun 2,08 persen pada Kamis. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks dolar AS turun 0,78 persen menjadi 98,48 pada pukul 17.45 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.
Emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh 10.000 menjadi 277.000 pada minggu yang berakhir 2 Januari.
Para analis mencatat bahwa laporan ini lebih baik dari yang diharapkan, dan juga merevisi angka dari laporan Minggu sebelumnya, menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari klaim pengangguran.
Para analis mengatakan tren jangka panjang untuk emas tetap sangat “bearish”, karena kenaikan suku bunga pertama Federal Reserve AS dilakukan pada Desember, meskipun semula diharapkan akan ditunda sampai 2016.
Beberapa analis percaya bahwa The Fed dapat meningkatkan suku bunga utamanya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya pada Maret.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Hingga pertemuan FOMC Desember belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika Serikat.
Perak untuk pengiriman Maret naik 36,8 sen, atau 2,63 persen, menjadi ditutup pada 14,344 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 2,5 dolar AS, atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 877,50 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh: