Banten, Aktual.com – Harga gabah kering giling kelas satu dengan tingkat kadar air 20 persen di Kabupaten Lebak, Banten, mencapai Rp8.000/kilogram, sehingga akan menguntungkan petani, yang panen pada Agustus 2024.
“Kami sekarang merasa lega pendapatan Rp40 juta dengan produksi gabah kering giling lima ton/hektare dan dijual Rp8.000/kilogram. Dari pendapatan Rp40 juta itu dipotong biaya produksi Rp15 juta, sehingga bisa meraup keuntungan bersih Rp25 juta/hektare,” kata Ketua Kelompok Gabungan Tani Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu (4/8).
Menurut dia, keberhasilan panen padi itu, karena adanya bantuan dari Kementerian Pertanian, sehingga memiliki kualitas gabah menjadi lebih baik.
“Petani di sini sudah menerapkan teknologi mulai dari gerakan tanam hingga pascapanen,” ujarnya.
Dengan demikian, musim panen saat ini cukup menguntungkan bagi petani, karena gabah kelas satu itu menembus Rp8.000/kilogram.
Dudung (60) seorang petani di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku senang karena produksi gabah kering giling menembus Rp8.000/kilogram atau melebihi harga patokan pemerintah Rp6.500/kilogram.
“Setelah panen nanti, kami kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam, karena terpenuhi ketersediaan pasokan air melalui pengoptimalan pompa bantuan Kementerian Pertanian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan petani di wilayahnya yang melakukan panen pada Agustus 2024 mencapai seluas 10 ribu hektare.
Menurut dia, dengan harga gabah kering giling Rp8.000 per kg, pabrik penggilingan beras menjual Rp12.500/kilogram setara beras.
“Kami minta petani yang sudah panen agar kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam sesuai instruksi Menteri Pertanian Amran Sulaiman guna memenuhi ketersediaan pangan dan tingkat pendapatan ekonomi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra