Winda Pakaya (34) pelaku usaha rumah makan mengaku, kenaikan harga garam sangat berpengaruh, sebab komoditas itu merupakan bahan penyedap utama andalannya.
“Saya sangat prihatin terhadap kenaikan harga garam, sebab tidak mungkin menjual makanan tanpa rasa asin dari garam. Kami berharap, pemerintah segera mengatasi kenaikan ini,” ujarnya.
Idealnya kata Winda, harga garam naik Rp2.000 perbungkus, namun kenaikan yang terjadi saat ini sangat memberatkan mereka khususnya pelaku usaha makanan siap saji.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu