Jakarta, Aktual.com — Agaknya sebagian besar masyarakat di pedesaan khususnya petani karet harus melirik mata pencaharian lain, selama pemerintah tidak mampu mendongkrak harga komoditas tersebut.

Anjloknya harga karet alam Indonesia yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun ini, membuat para petani karet semakin terpuruk.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX), Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada tanda-tanda harga karet akan terdongkrak pada harga yang sesuai, dia memperkirakan hal ini akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang.

“Harga komoditi CPO gak seanjlok harga karet karena CPO terdongkrak nilai tukar, saya katakan kalo karet sampe 2 tahun ke depan gak akan terdongkrak ke harga normal,” tuturnya di Jakarta, Selasa (9/2).

Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa harga karet telah jatuh sangat dalam hingga berada pada kisaran $1 per kg dan pernah menyentuh level terendah pada $0,4 per kg.

Sehingga, jikapun mampu untuk didongkrak, dia yakin tidak akan mencapai pada harga yang sesuai. Dari itu dia meminta pemerintah melakukan terobosan-terobosan dalam hal kebijakan dan perdagangan.

“Gak banyak paling 10 hingga 15 persen bisa didongkrak, karena anjlok karet terlalu dalam. Saya kira 10 samapai 15 persen gak bisa ke arah normal,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan