“Saat ini yang naik hanya ayam dan telur, kalau harga bahan pokok lainnya masih stabil. Malah harga beras turun sedikit. Yang saya khawatirkan harga telur dan ayam ini naik terus hingga puasa, padahal komoditas ini kan yang paling banyak dibutuhkan untuk selamatan,” kata salah seorang konsumen di PBM, Titik Rahma.

Selain ayam ras, harga ayam kampung pun juga mengalami kenaikan, bahkan sejak awal April lalu sudah naik. “Untuk ukuran sedang saja harganya sekarang sudah Rp50 ribuan per ekor (1-1,5 kg), sebelumnya hanya seharga Rp35 ribu-Rp40 ribu. Sedangkan untuk ukuran besar bisa mencapai Rp100 ribu per ekor (ayam jago),” kata penjual ayam kampung di Pasar Tunggulwulung Kota Malang.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto megakui adanya kenaikan harga beberapa komoditas bahan bangan pokok di pasar-pasar tradisional. Oleh karena itu, pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya menjaga stabilitas harga agar tidak sampai terjadi lonjakan yang tinggi.

Ia mengaku belum lama ini pihaknya sudah rapat koordinasi secara nasional untuk menjaga dan menstabilkan harga kebutuhan pokok tersebut agar tidak sampai terjadi gejolak, terutama saat Ramadan dan Lebaran nanti.

“Setiap hari saya meminta laporan terbaru terkait harga-harga komoditas di sejumlah pasar di Kota Malang. Untuk kenaikan harga telur dan ayam ini, kami akan menelusuri penyebab kenaikan harga. Kami pasti melakukan operasi pasar dan pasar murah bersama Bulog pada bulan Ramadan nanti,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, pasokan barang di Kota Malang lancar dan ketersediaannya pun tidak ada masalah. “Ketersediaan beras di gudang Bulog di Malang juga aman hingga usai Lebaran,” ucapnya.

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara