Harga cabai yang melambung tinggi menjadi keprihatinan Ketua DPR untuk melihat langsung harga cabai di pasar. Harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp100 ribu per kg. Sebelumnya pernah menyentuh Rp120 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan salah satunya faktor cuaca yang membuat banyak cabai rusak. AKTUAL/Tino Oktaviano

Madiun, Aktual.com – Penjualan cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisonal di Kota Madiun, Jawa Timur merosot tajam akibat masih tingginya harga komoditas pedas tersebut di kisaran Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Besar Madiun, Kesi mengatakan, sebelum harganya naik, dia memiliki stok cabai 20 kilogram per harinya. Namun, setelah harganya melejit hanya bisa menjual lima kilogram.

“Pembeli semua mengurangi belanjanya. Pelanggan juga membeli cabai hanya setengah, bahkan hanya seperempat kilogram saja,” ujar Kesi kepada wartawan, Sabtu (21/1).

Hal yang sama juga dikatakan Yatin. Menurutnya, mahalnya harga cabai telah menurunkan daya beli konsumen. Kondisi ini membuat pedagang ikut-ikutan mengurangi jumlah kulakan karena takut sisanya membusuk dan semakin rugi.

“Harga cabai masih mahal. Akibatnya orang-orang atau pmbeli tidak mau beli dalam jumlah besar,” kata Yatin pedagang cabai di Pasar Besar Madiun itu.

Kenaikan harga cabai tersebut disebabkan karena minimnya pasokan cabai dari petani. Musim hujan seanjang tahun 2016 telah membuat cabai mudah busuk dan gagal dipanen. Jika cuaca cerah, kata dia, harga cabai kemungkinan bisa normal.

Sedangkan kondisi di Pasar Sleko Kota Madiun, para pedagang juga memutuskan untuk mengurangi stok dagangan cabainya. Kartini misalnya, sejak harga cabai merangkak dari Rp80.000 ke atas per kilogramnya, dia hanya menjual empat hingga lima kilogram cabai saja.

“Sebelumnya, bisa menjual hingga mencapai 10 sampai 15 kilogram cabai rawit per hari. Sekarang bisa lebih dari lima kilogram saja, sudah bagus.”

Menanggapi kenaikan harga cabai saat ini yang mencapai Rp100.000 per kilogram, konsumen memilih untuk realistis dengan mengurangi jumlah cabai yang dibeli.

“Saya terpaksa mengurangi jumlah pembelian. Dulu uang Rp25 ribu hingga Rp30 ribu sudah dapat satu kilo, sekarang hanya seperempat kilogram saja,” kata seorang pembeli di Pasar Besar Madiun, Sukmawati.

Dia sengaja memilih mengurangi pembelian cabai karena sisa uang lainnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok lainnya, seperti sayuran, lauk, dan beras.

Para pedagang dan konsumen berharap kondisi kembali seperti dulu, sehingga harga cabai dapat normal. Sementara, harga komoditas cabai lainnya, seperti cabai kerting terpantau mencapai Rp45.000 per kilogram dan cabai merah besar Rp30.000 per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu