Jakarta, Aktual.co — Dewan Energi Nasional (DEN) memberikan rekomendasi kepada Pemerintah agar memanfaatkan situasi turunnya harga minyak mentah dunia yang telah mendekati US$40 per barel. Pemerintah diminta memanfaatkan situasi ini untuk mulai membangun embrio cadangan penyangga, dengan cara mengimpor crude sebanyak yang dimampu untuk disimpan sebagai cadangan penyangga (atau operasional jika regulasinya tidak menungkinkan).

“Supply windfall harus dimanfaatkan. Hasil rapat kami (DEN), intinya adalah memutuskan untuk Pemerintah harus memanfaatkan penurunan minyak mentah. Kalau kita bisa manfaatkan harga minyak dunia ini maka DEN menyarankan membeli sebanyak yang kita mampu untuk cadangan,” kata Anggotan DEN, Sony Keraf di kantornya, Jakarta, Rabu (14/1).

Selain itu, Sony mengatakan bahwa momentum turunnya minyak mentah ini bisa dimanfaatkan Pemerintah untuk bisa menentukan strategi penetapan harga gas, Tarif Dasar Listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM) agar lebih transparan.

“Kami mengusulkan agar ketika harga minyak mentah turun, subsidi BBM di alokasikan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan yang selama ini tidak diperhatikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk merealisasikan wacana tersebut, tantangannya adalah mempersiapkan tangki yang idle untuk menimbun crude oil.

“Serta mempersiapkan jumlah dana yang tersedia untuk bisa dimanfaatkan memborong crude oil tersebut,” imbuhnya.

“Kita juga bisa memanfaatkan tangki-tangki timbun seperti Depo, Terminal, Kilang, Tangki-tangki Idle di PSC-PSC di Pertamina atau di KSO-KSO,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka