Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus berada di 95,93 dolar AS per barel, turun 37 sen atau 0,4 persen, setelah naik 46 sen di sesi sebelumnya.
Federal Reserve diperkirakan akan meningkatkan pertempurannya melawan inflasi tinggi 40 tahun dengan kenaikan suku bunga 100 basis poin yang sangat besar bulan ini, setelah laporan inflasi yang suram menunjukkan tekanan harga meningkat.
Bank sentral Kanada pada Rabu (13/7) menaikkan suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin dalam upaya untuk menghancurkan inflasi, mengejutkan pasar dan menjadi negara G7 pertama yang melakukan kenaikan agresif dalam siklus ekonomi ini.
Komisi Eropa memperkirakan rekor tingkat inflasi dan memangkas perkiraan PDB untuk 2022 dan 2023 sebagai akibat dari perang di Ukraina, mengganggu permintaan karena lonjakan harga dan bahaya kekurangan energi musim dingin, Bloomberg News melaporkan pada Rabu (13/7) mengutip rancangan proyeksi.
Investor juga berbondong-bondong ke dolar, sering dilihat sebagai aset safe haven. Indeks dolar mencapai level tertinggi 20 tahun pada Rabu (13/7/2022), yang membuat pembelian minyak lebih mahal bagi pembeli non-AS.
Kekhawatiran pembatasan COVID-19 di beberapa kota di China untuk mengendalikan kasus baru dari sub-varian yang sangat menular juga telah membatasi harga.
Impor minyak mentah harian China pada Juni merosot ke level terendah sejak Juli 2018, karena para penyuling mengantisipasi langkah-langkah penguncian COVID-19 untuk mengekang permintaan, data menunjukkan pada Rabu (13/7).
Data dari Badan Informasi Energi AS juga menunjukkan permintaan yang melambat dengan produk yang dipasok merosot menjadi 18,7 juta barel per hari, terendah sejak Juni 2021. Persediaan minyak mentah naik, didukung oleh rilis besar lainnya dari cadangan strategis
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra