Jakarta, Aktual.co —Subsidi bahan bakar minyak (BBM) Malaysia akan dihapuskan sepenuhnya mulai 1 Desember untuk jenis premium RON95 dan diesel, dan penetapan harga eceran dibuat mengikuti harga pasaran dunia.
Langkah tersebut dinilai akan memberi peluang masyarakat menikmati harga lebih murah dari sekarang yaitu 2,30 ringgit per liter (Rp8.500) untuk premium RON95 dan 2,20 ringgit (Rp8.100) per liter untuk diesel, menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia saat ini.
Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumsi Datuk Seri Hasan Malek seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Sabtu mengatakan setelah 1 Desember nanti tidak ada lagi subsidi atas kedua jenis BBM tersebut.
Rapat kabinet pada Jumat (21/11) menetapkan sepakat melaksanakan skema tersebut sebagaimana ditetapkan atas penjualan premium RON97 sejak Juli 2010, katanya.
“Tidak ada lagi subsidi setelah 1 Desember dan BBM dijual mengikuti pasaran. Tapi sekarang ia (harga minyak mentah dunia) menunjukkan tren menurun,” katanya.
Berdasar kajian pemerintah sejak 1 November mendapati harga rata-rata RON95 di bawah Mekanisme Harga Otomatis (APM) turun menjadi 2,27 ringgit per liter (Rp8.400) atau lebih rendah daripada harga eceran saat ini.
Pemerintah akan memantau harga pasaran pada 20 hingga 30 November sebelum menentukan harga eceran untuk Desember, katanya.
Pada 1 Oktober, pemerintah mengumumkan pengurangan subsidi RON95 dan diesel sebanyak 20 sen sehingga harga RON95 menjadi 2,30 ringgit per liter dan diesel 2,20 ringgit per liter.
Harga pasaran tanpa subsidi untuk RON95 saat ini ialah 2,58 ringgit (Rp9.500) per liter dan diesel 2,52 ringgit (Rp9.300) per liter.
Pada Selasa (18/11) pemerintah menurunkan harga eceran RON97 sebanyak 20 sen dari 2,75 ringgit per liter menjadi 2,55 ringgit per liter, menyusul penurunan harga minyak mentah dunia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid