Jakarta, Aktual.co — Harga minyak dunia saat ini terus menurun berdampak pada perekonomian Indonesia, seperti turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, banyak kekhawatiran di masyarakat jika harga minyak dunia tersebut mengalami kenaikan.
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), I Kadek Dian Sutrisna mengatakan jika harga minyak dunia meningkat akan memberikan sentimen positif terhadap ekspor Indonesia.
“Kalau untuk nett impact nya kita belum jelas, tapi kalau nanti harga minyak naik, domestik ekspor akan naik sehingga defisit akan berkurang,” ujar Kadek di gedung LPEM UI Jakarta, Senin (19/1).
Lebih lanjut dikatakan Kadek, dengan harga minyak dunia yang saat ini turun akan mengurangi subsidi pemerintah, seperti subsidi BBM. Menurutnya, hal ini yang menyebabkan harga komiditi lainnya juga ikut turun.
“Harga turun, kinerja ekspor juga akan berdampak, kita untung,” kata dia.
Untuk itu, menurut Kadek penetapan fixed subsidy (subsidi tetap) adalah langkah yang tepat. Pasalnya, masyarakat Indonesia akan dilatih untuk lebih dinamis dalam kegiatan ekonomi.
“Jadi penentu harga itu kan bukan BBM saja. Nanti dengan fixed subsidy ini, harga juga akan berfluktuasi, masyarakat kita akan belajar untuk lebih dinamis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka