Ilustrasi

Jakarta, Aktual.com – Harga minyak mentah dunia jatuh pada akhir perdagangan, Kamis (7/4) pagi  menyusul keputusan negara konsumen besar yang akan melepaskan cadangan minyak guna mengatasi masalah pasokan.

Harga minyak mentah berjangka Brent anjlok 5,22 persen menjadi di level 101,07 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5,6 persen menjadi ke level 96,23 dollar AS per barrel.

Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 120 juta barrel minyak dari cadangan strategis, termasuk 60 juta dari Amerika Serikat.

Komitmen tersebut merupakan bagian dari rencana AS untuk melepaskan satu juta barel per hari selama enam bulan ke depan dengan total kasar 180 juta barel.

Jika ini terealisasi, maka ini menjadi kedua kalinya IEA melepas cadangan di tahun ini, sekaligus secara efektif meningkatkan pasokan di seluruh dunia sekitar 2 juta barel per hari setidaknya selama dua bulan ke depan.

Pasar minyak mentah dunia telah mengalami volatilitas selama berminggu-minggu. Harga melonjak karena kekhawatiran pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi berikutnya yang akan diberikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Rusia.

Namun, akhir-akhir tren harga mulai menurun menyusul rencana melepas cadangan strategis, serta dipengaruhi ekspektasi bahwa permintaan di China akan turun karena peningkatan kasus Covid-19 yang mendorong lockdown di sejumlah kota, termasuk Shanghai.

Shanghai merupakan kota pusat bisnis dengan sekitar 26 juta penduduk dan menyumbang sekitar 4 persen dari konsumsi minyak China. Adapun China merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia dan konsumen terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra