Jakarta, Aktual.com — Harga minyak dunia kembali turun pada Kamis (8/10) pagi, setelah rilis data minyak Amerika Serikat terbaru menunjukkan peningkatan dalam persediaan dan produksinya secara tak terduga berbalik naik.
Angka minyak mingguan Departemen Energi itu memperlemah harapan untuk penurunan lagi dalam produksi AS yang berarti secara umum bisa memperketat persediaan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 72 sen menjadi menetap di 47,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, patokan global, berakhir di 51,33 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 59 sen dari penutupan Selasa.
WTI, yang bertambah lebih dari empat dolar AS dalam tiga sesi sebelumnya, sempat naik ke tingkat tertinggi harian di atas 49 dolar AS pada Rabu, sebelum laporan minyak pemerintah AS menekan pasar.
Produksi minyak mentah AS, yang telah turun 40.000 barel per hari di pekan sebelumnya, secara tak terduga naik 76.000 barel per hari dalam pekan yang berakhir 2 Oktober.
Persediaan minyak mentah komersial AS melonjak 3,1 juta barel, lebih besar dari estimasi pasar sebesar 2,25 juta barel. Itu membawa persediaan menjadi 461,0 juta barel, lebih dari 27 persen lebih tinggi dari setahun lalu.
Persediaan bensin meningkat hampir dua juta barel, melebihi harapan.
Bart Melek dari TD Securities mengatakan tingginya tingkat persediaan telah menekan harga, namun kenaikan produksi minyak mentah merupakan faktor “negatif besar” bagi pasar.
Analis Wells Fargo mengatakan dalam sebuah laporan penelitian bahwa “karena penyesuaian lambat dalam pasokan dan permintaan di pasar minyak bertahan, 2016 cenderung membawa perubahan lebih besar dalam harga, tanpa banyak tren kenaikan harga.”
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan