Jakarta, Aktual.com — Harga minyak mengalami kenaikan mulai Senin (16/11) kemarin, lantaran dipicu oleh serangan bom di Paris yang meningkatkan ketegangan geopolitik sehingga mengancam pasokan minyak global.
Kemarin, Prancis melakukan serangan udara di Suriah dalam rangka melawan Negara Islam (ISIS) yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris. Pada hari Senin, Prancis mengajak Amerika Serikat dan Rusia untuk bergabung dengan koalisi global untuk memerangi kelompok ISIS.
Kenaikan harga minyak dikarenakan para pedagang memahami ketegangan geopolitik akan mengganggu pasokan minyak dari negara produsen serta membuat instabilitas permintaan.
Selain itu, diperkirakan serangan Paris akan mengganggu aktivitas ekonomi di Eropa, salah satu gejalanya adalah terjadi penurunan perjalanan di benua itu.
“Serangan Perancis ini benar-benar berdampak bagi perekonomian, pasar akan bereaksi.” kata Phil Flynn, analis di Harga Futures Group di Chicago.
Minyak mentah Brent diprediksi naik $44,56 per barel, sementara minyak AS naik menjadi $41,74 per barel. Jarak antara minyak mentah Brent dan US, sebesar $1,68, berada pada harga tipis sejak pertengahan September.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan