Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan dirinya masih perlu menanyakan arahan dari Presiden Jokowi apakah perlu adanya kebijakan penyesuaian harga BBM pada tahun depan, melihat pergerakan harga minyak dunia jauh lebih tinggi dari proyeksi APBN 2018.
“Saya harus lapor ke presiden dulu tentang apakah ada penyesuaian naik atau penyesuaian turun. Jadi gak bisa komentar harga BBM terutama per Januari (2018) bagaimana,” kata Jonan di Jakarta, Kamis (30/11).
Sebagaimana diketahui postur APBN 2018 berdasarkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, suku bunga SPN tiga bulan 5,2 persen dan nilai tukar Rp13.400 per dollar AS.
Lalu harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD48 per barel, lifting minyak 800 ribu barel per hari dan lifting gas 1.200 ribu barel setara minyak per hari.
Sementara harga minyak dunia berdasarkan harga acuan minyak jenis WTI (West Texas Intermediate) sudah berada di kisaran USD57 per barel dan acuan minyak jenis Brent Crude (ICE) tercatat USD63 per barel.
Adapun, pemulihan harga minyak dunia diprediksi akan terus berlanjut setelah sebelumnya sempat jatuh di level USD30 per barel.
Lalu terkait harga BBM, hal ini menjadi keluhan tersendiri bagi Pertamina, pasalnya BBM penugasan jenis Premium dan solar tidak mengalami perubahan sejak April 2016 lalu. Ini juga yang dijadikan alibi bagi Pertamina atas menurunya laba korporasi.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta