Jakarta, Aktual.com — Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu, karena berkurangnya kekhawatiran tentang dampak dari perkiraan membanjirnya pasokan Iran pada pasar global menyusul kesepakatan nuklir bersejarah negara itu.

Melansir laman AFP, Rabu (15/7), patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik sembilan sen menjadi 53,13 dolar AS per barel, dan minyak mentah Brent untuk Agustus naik 12 sen menjadi 58,63 dolar AS per barel di perdagangan sore.

Harga minyak awalnya jatuh pada Selasa setelah para perunding dari Iran dan kekuatan besar dunia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk memantau program nuklir Teheran, yang Barat katakan akan mengekang upaya untuk membangun bom nuklir.

Kepatuhan Iran dengan ketentuan perjanjian akan mengakibatkan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi Barat melumpuhkan yang telah membatasi ekspor minyak utamanya.

Tetapi harga minyak akhirnya menetap lebih tinggi pada Selasa, karena investor yakin itu akan memerlukan waktu bagi Iran untuk mulai mengekspor lebih banyak minyak mentah ke pasar yang sudah dibanjiri dengan pasokan.

“Sanksi-sanksi minyak dan keuangan Iran akan dicabut karena dicapainya kesepakatan bertahap tentang program nuklirnya pada 14 Juli, tetapi pasar tidak akan segera melihat lebih banyak minyak mentah,” kata penyedia informasi energi global terkemuka Platts dalam komentar di situs web-nya.

“Pasar mungkin tidak akan melihat peningkatan yang nyata dalam pasokan minyak mentah Iran sampai tahun depan,” kata dia.

Iran saat ini mengekspor minyak mentah sekitar satu juta barel per hari, turun tajam dari 2,2-2,3 juta barel yang dijual ke luar negeri sebelum sanksi diberlakukan pada pertengahan 2012, menurut Platts.

Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapura, mengatakan dampak dari kesepakatan Iran di pasar akan bergantung pada seberapa cepat Iran mulai menjual lebih banyak minyaknya.

“Waktu saat ini akan berada di akhir tahun, yang merupakan waktu diberikan kepada Badan Energi Atom Internasional untuk memverifikasi bahwa Iran mengambil langkah-langkah untuk membatasi program nuklirnya,” kata Ang dalam komentar pasar.

“Dengan konfirmasi bahwa kita tidak akan melihat minyak mentah Iran dalam lima bulan berikutnya, kekhawatiran pasar mereda.” Pasar juga mengawasi laporan persediaan minyak mentah AS yang akan dirilis pada Rabu untuk mengukur permintaan di ekonomi terbesar dunia itu, kata para analis.

Artikel ini ditulis oleh: