Dari sisi geopolitik, kekhawatiran pasar atas rencana implementasi sanksi AS kepada Iran pada 4 November 2018 turut mempengaruhi naiknya harga minyak mentah. Analisa Platts memperkirakan ekspor minyak mentah dan kondensat Iran pada bulan Oktober 2018 turun sebesar 1,81 juta barel per hari, juga menjadi penyebab kenaikan harga minyak internasional.

Selanjutnya, sentimen positif pasar atas kesepakatan antara AS, Kanada dan Meksiko pada North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang diperkirakan berpotensi meningkatkan permintaan minyak serta badai Michael yang mempengaruhi penurunan produksi minyak AS di bulan Oktober 2018, menaikkan harga minyak mentah pada Oktober 2018.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi tingkat permintaan China meningkat yang dipengaruhi oleh potensi penimbunan stok menjelang musim dingin dan tingginya pengeluaran atas projek pembangunan infrastruktur untuk menstimulasi perekonomian.

Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Oktober 2018 dibandingkan September 2018 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut : Dated Brent naik sebesar 2,30 dolar per barel dari 78,85 dolar per barel menjadi 81,15 dolar per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar 0,67 dolar per barel dari 70,08 dolar per barel menjadi 70,76 dolar per barel. Basket OPEC naik sebesar 2,40 dolar per barel dari 77,18 dolar per barel menjadi 79,58 dolar per barel. Brent (ICE) naik sebesar 1,52 dolar per barel dari 79,11 dolar per barel menjadi 80,63 dolar per barel.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid