Jakarta, Aktual.com – Formulasi perhitungan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) pada bulan September 2017 melonjak ke angka USD 52,47 dari USD 48,43 per barel pada bulan September 2016, atau naik sebesar USD 4,04 per barel.
Selain itu, peningkatan harga juga dialami ICP SLC mencapai USD 53,17 per barel, naik sebesar USD 4,00 per barel dari USD 49,17 per barel.
Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, peningkatan harga minyak Indonesia ini sejalan dengan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan September 2017 dibandingkan bulan Agustus 2017 sebagai berikut:
– Dated Brent naik sebesar USD 4,41 per barel dari USD 51,64 per barel menjadi USD 56,05 per barel.
– Brent (ICE) naik sebesar USD 3,64 per barel dari USD 51,87 per barel menjadi USD 55,51 per barel.
– WTI (Nymex) naik sebesar USD 1,82 per barel dari USD 48,06 per barel menjadi USD 49,88 per barel.
– Basket OPEC naik sebesar USD 3,75 per barel dari USD 49,60 per barel menjadi USD 53,35 per barel.
Menurut analisa tim harga minyak Indonesia yang dikutip dari web Dirjen Migas Kementerian ESDM; Peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional ini diakibatkan oleh beberapa faktor.
1. Berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) bulan September 2017, pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2017 meningkat sebesar 1,42 juta barel per hari atau lebih tinggi 50 ribu barel per hari dari publikasi sebelumnya. Untuk 2018, permintaan minyak dunia diperkirakan tumbuh sebesar 1,35 juta barel per hari, meningkat 70 ribu barel per hari dari laporan bulan sebelumnya.
2. Berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration) USA, tingkat stok distillate fuel oil dan Gasoline AS selama bulan September 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Agustus 2017:
a. Stok distillate fuel oil Amerika Serikat pada akhir bulan September 2017 lebih rendah 11,2 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan Agustus 2017.
b. Stok gasoline Amerika Serikat akhir bulan September 2017 lebih rendah 12,6 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan Agustus 2017.
3. Berdasarkan publikasi OPEC bulan September 2017, pasokan minyak dunia turun sebesar 0,41 juta barel per hari pada bulan Agustus menjadi rata-rata 96,75 juta barel per hari. Pasokan minyak non-OPEC pada Agustus turun sebesar 0,32 juta barel per hari menjadi rata-rata 57,68 juta barel per hari.
4. Berdasarkan publikasi OPEC bulan September 2017, kondisi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 telah direvisi naik dari 3,4% menjadi 3,5%.
5. Berdasarkan data Baker Hughes Incorporated dan publikasi OPEC bulan September 2017, untuk minggu ini sampai 8 September 2017, jumlah rig minyak turun 3 unit menjadi 756 rig.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain oleh:
1. Berdasarkan publikasi OPEC bulan September 2017, terdapat peningkatan permintaan minyak mentah di China, India dan Korea Selatan.
2. Berdasarkan publikasi IEA bulan September 2017, peningkatan kapasitas operasi kilang-kilang di China dan beroperasinya kilang baru Petrochina dan CNOOC.
Laporan Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh: