Jakarta, Aktual.com — Walaupun telah melakukan efisiensi secara besar-besaran dan kinerja perusahaan mengalami penurunan akibat goncangan terperosoknya harga minyak global, namun perusahan TOTAL belum mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Vice President of Human Resources General Service and communication TOTAL, Arividya Noviyanto menjelaskan langkah itu belum diperlukan dan merupakan pilihan jalan terakhir bagi perusahaanya, pihaknya terus berupaya utuk menghindari kebijakan PHK.
“PHK kita melihat sebagai jalan terakhir, saat ini kita masih bisa mempertahankan orang-orang yang ada, dan mencari aktivitas mereka, jadi kita minimumkan adanya itu. Saat ini belum PHK,” tegasnya di Jakarta, Senin (25/4)
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, bahwasanya perusahaan TOTAL sedang melakukan langkah efisiensi sedemikian rupa untuk mampu bertahan ditengah terjangan kesulitan finansial akibat penurunan harga minyak dunia.
“Banyak langkah-langkah yang sudah kita lakukan efisensi terutama dari yang terlihat misalnya efisiensi produksi, logistik kita manage, kapal, kemudian trasportasi dan lain-lain, kita lebih hati-hati,” kata Arividya Noviyanto.
Dia melanjutkan, pada tahun ini perusahaannya hanya melakukan pengeboran sebanyak 36 sumur, berbeda pada tahun sebelumnya mencapai 107 sumur, pengurangan tersebut merupakan bagian strategi efisiensi belanja perusahaan.
“Secara umum kinerja produksi berkurang karena sumur yang bisa dibor berkurang, banyak yang tidak ekonomis, kinerja finansial menurun karena harga minyak yang turun,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Nebby