Jakarta, Aktual.com — Imbas penguatan laju harga minyak sebelumnya yang berdampak pada pelemahan nilai tukar USD memberikan kesempatan pada laju Rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya. Dari data yang peroleh di BI pada penutupan kemarin, terlihat penguatan Rupiah kembali terjadi dengan bertengger di kisaran area 13.800an dari sebelumnya di level Rp 13.900 an.
Akan tetapi, penguatan laju Rupiah mulai terbatas di akhir sesi seiring harga minyak yang kembali melemah serta kembali terdepresiasinya Yuan sehingga membuat USD berbalik menguat terhadap beberapa mata uang dunia. Pelemahan Yuan seiring rilis Caixin general services PMI yang juga menunjukan pelemahan melengkapi pelemahan indeks manufaktur sebelumnya.
“Laju penguatan Rupiah masih berlanjut. Namun, perlu waspada akan adanya potensi pembalikan arah melemah. Terutama setelah harga minyak mentah kembali melemah dan pelemahan pada beberapa data di KorSel, Jepang, dan Tiongkok yang kemungkinan dapat berimbas pada pelemahan mata uangnya,” ujar analis pasar modal NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (7/1).
Meski demikian, lanjutnya, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju Rupiah.
“Laju Rupiah diperkirakan akan bergerak dengan target support 13.871 dan resisten 13.853,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka