Lampung, Aktual.com – Harga ternak sapi impor di Provinsi Lampung tetap bertahan tinggi, sehingga harga daging sapi di tingkat pengecer makin sulit turun.
“Harga sapi tetap tinggi, sedangkan kualitasnya tidak seperti yang diharapkan pedagang,” kata Andre, pedagang sapi di Pasar Gudang Lelang Bandarlampung, Sabtu (21/1).
Ia menyebutkan harga sapi jantan umumnya Rp44 ribu per kilogram, sedangkan sapi betina Rp43.700,00/kg. “Harga sapi yang tinggi menyebabkan harga eceran daging juga tinggi, berkisar Rp120 ribu/kg,” katanya.
Meski demikian, dia menyebutkan kesehatan ternak sapi terjamin karena dipelihara baik di usaha penggemukan sapi (feedloter).
Menurut dia, harga eceran daging sapi sulit turun ke angka Rp80 ribu/kg karena harganya di tempat penggemukan juga tidak turun.
Di Lampung terdapat 11 “feedloter” atau perusahaan penggemukan sapi potong dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung, umumnya dipasok ke sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Sapi impor asal Australia diangkut ke Pelabuhan Panjang Bandarlampung, selanjutnya dipelihara di berbagai tempat usaha penggemukan sapi.
Berdasarkan data dari Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), stok sapi di Provinsi Lampung pada tahun 2016 mencapai 100.000 ekor atau setara daging segar sebanyak 18.000 ton.
Para pedagang menyebutkan mereka umumnya menjual daging sapi penggemukan karena sulit mendapatkan sapi lokal. Sementara itu, Pemprov Lampung bertekad menjadikan daerah itu menjadi lumbung ternak nasional.
Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat, saat ini tercatat sebagai lumbung ternak nasional.
Sehubungan itu, Kementerian Pertanian menargetkan Lampung sebagai penyuplai kebutuhan sapi nasional dalam mendukung pengurangan impor sapi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby