Jakarta, Aktual.com – Dari sekian banyak instrumen investasi yang ada, investasi emas masih jadi primadona banyak orang. Hal ini karena investasi emas termasuk jenis investasi yang aman dan harganya cenderung naik setiap tahunnya. Meski ada penurunan harga, namun pergerakan harga emas dari tahun ke tahun menunjukkan grafik naik yang membuatnya jadi salah satu pilihan terbaik bagi yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang.
Selain itu kini investasi emas jadi semakin mudah dengan adanya berbagai aplikasi investasi yang menawarkan pembelian emas secara digital mulai dari Rp10.000 saja seperti aplikasi Pluang yang semakin memudahkan siapa saja memulai investasi emas dengan nominal kecil sekalipun.
Bagi Anda yang tertarik investasi emas dan baru ingin memulai, sekarang adalah waktu yang tepat. Pastikan Anda mengetahui cara-cara berikut ini agar investasi berjalan sesuai rencana.
1. Tentukan tujuan investasi
Sebelum memulai investasi emas, Anda harus memiliki tujuan mengapa ingin berinvestasi emas terlebih dahulu. Apakah untuk kebutuhan biaya sekolah anak, biaya bangun rumah dan sebagainya.
Dengan punya tujuan investasi yang jelas, maka Anda bisa membuat target return yang ingin dicapai dan jangka waktu investasi. Dengan begini Anda bisa mengalokasikan sejumlah uang secara rutin untuk membeli emas di setiap periode, misalnya satu bulan sekali.
2. Pilih bentuk emas untuk investasi
Emas untuk investasi ada banyak macamnya. Ada yang suka membeli banyak perhiasan emas yang bisa dipakai maupun dijual kembali, ada yang lebih suka beli fisik atau yang terbaru Anda bisa membeli emas secara online dan menyimpannya dalam aplikasi. Bukan hanya itu, Anda pun bisa meminta emas secara fisik sesuai dengan saldo emas yang Anda miliki di aplikasi.
Setiap jenis emas ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda harus memilih mana yang terbaik sesuai dengan tujuan investasi Anda. Jika ingin sekalian yang bisa dipakai maka emas perhiasan bisa dipilih namun harga jualnya akan rendah. Jika ingin investasi jangka menengah hingga panjang, Anda bisa pilih emas fisik atau digital karena harganya tidak begitu jauh berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada fisik emas yang bisa dimiliki langsung atau dititipkan ke aplikasi untuk diambil kemudian.
3. Ketahui harga emas hari ini
Harga emas sangat fluktuatif karena bisa naik di hari ini tapi bisa turun tajam esok hari. Anda harus mengetahui harga emas hari ini dan juga pergerakannya dalam sebulan terakhir untuk menemukan harga terendah yang bisa jadi titik mulai Anda membeli emas.
Tak perlu repot langsung datang ke gerai atau butik ANTAM, karena Anda bisa melihat pergerakan harga emas dan juga harga emas hari ini secara real time lewat website maupun aplikasi investasi yang digunakan.
4. Jangan khawatir jika harga turun
Bagi investor pemula yang memiliki tipe konservatif atau yang memiliki investasi dengan resiko rendah seperti emas, Anda jangan langsung down dan khawatir berlebihan jika harga emas hari ini jauh lebih murah dari harga saat Anda beli.
Namun Anda tidak perlu khawatir berlebihan dan langsung menjual aset emas yang dimiliki karena harganya tiba-tiba turun. Jika Anda memperhatikan grafik perkembangan harga emas dari tahun ke tahun, maka grafik menunjukkan tren meningkat sehingga Anda tidak perlu panik jika hari ini harganya turun. Bisa saja besok harganya melambung, seperti saat awal pandemi dimana harga emas per gramnya pernah menyentuh angka Rp 1 juta.
5. Rutin beli emas
Sebagai salah satu cara mengantisipasi fluktuasi harga emas sekaligus mencapai tujuan investasi seperti yang Anda buat di awal, pastikan Anda rutin membeli emas sesuai dengan periode yang Anda tetapkan; misalnya per bulan atau per 3 bulan sekali.
Dengan begini Anda akan mendapatkan harga rata-rata dari semua uang yang dikeluarkan untuk membeli emas tersebut; baik saat harganya naik maupun turun.
Demikianlah berbagai cara mudah yang bisa jadi referensi bagi Anda yang baru mau memulai investasi emas. Pastikan dana investasi bukan dari ‘uang panas’ melainkan sisa pendapatan bulanan setelah dikurangi biaya sehari-hari dan tabungan darurat. Selamat berinvestasi!
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin