Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Timah Sukrisno menyatakan harga rata-rata timah pada tahun 2016 menembus angka 20.000 dolar AS per ton realistis.

“Saya pikir itu realistis karena saat ini yang jual sudah sedikit tapi yang beli banyak,” kata dia selepas pemaparan kinerja PT Timah dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (10/11).

Kendati demikian, dia mengaku akan melihat perkembangan mengenai hal tersebut dalam minggu ketiga bulan November ini, karena pada tahun 2015 harga komoditas timah memang turun cukup tajam.

Hal tersebut, kata Sukrisno, dikarenakan melesunya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat, sehingga ada penurunan permintaan timah dari kedua negara tersebut.

“Padahal kedua negara tersebut merupakan pasar timah terbesar di dunia,” kata dia.

Sukrisno menjelaskan pada awal tahun 2015 harga timah berada di angka 19.000 dolar AS per ton, untuk penurunan paling rendah ada di April dengan 13.400 dolar AS per ton dengan rata-rata harganya sampai kuartal III tahun 2015 hanya sebesar 16.516 dolar AS per ton.

“Sekarang harganya 14.550 dolar AS itu turun sekitar 27,14 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Sukrisno menyatakan keyakinannya harga komoditas timah bisa melambung karena dirinya melihat ada usaha dari pemerintah untuk melakukan pengetatan dengan regulasi yang diterbitkannya.

Regulasi tersebut adalah implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2015 yang sudah diberlakukan secara penuh mulai tanggal 1 November 2015 lalu dengan salah satu klausulnya adalah persyaratan asal usul bijih tambang untuk bahan baku timah murni batangan harus berasal dari ijin resmi (Clean and Clear/CnC).

Sementara untuk timah older dan barang lainnya dari timah dilengkapi dengan bukti pembelian bahan baku timah murni batangan dari bursa timah.

“Dengan adanya Permendag ini perseroan berharap kegiatan ‘ilegal mining’ bisa diminimalisir serta dapat hilang dalam waktu mendatang, yang juga sebagai kontrol untuk penyelundupan. Ini kan kalau digabungkan bisa jadi kekuatan yang besar,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu