Jakarta, Aktual.co – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Salemba menyerahkan dua unit gerobak kepada keluarga mantan warga binaan pemasyarakatan, Rabu (20/4).

Pemberian gerobak ini merupakan rangkaian acara dari peringatan hari bhakti pemasyarakatan ke-58.

Kalapas Salemba Yosafat Rizanto mengatakan, Hari Bhakti Pemasyarakatan diperingati setiap tanggal 27 April tiap tahunnya. Beragam kegiatan mulai dari bakti sosial hingga pengembangan diri warga binaan dilakukan.
Soal peyerahan dua unit gerobak, Yosafat juga memastikan jika hal tersebut untuk mendayagunakan keluarga mantan warga binaan. Artinya dengan gerobak, Lapas Salemba sudah memberikan kail. Selanjutnya pemilik gerobak yang harus kreatif memikirkan apa yang akan dijual untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya.

“Pemberian dua unit gerobak juga merupakan rangkaian acara peringatan hari bhakti pemasyarakatan. Denga gerobak diharapkan mampu memperbaiki ekonomi para penerimanya,” ujar Yosafat melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi aktual.com.

Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil bang Yos ini mengatakan, selain pemberian dua unit gerobak, pihaknya juga membagikan sembako kepada masyarakat sekitar lapas. Menurut Bang Yos, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba kepada masyarakat.

“Kami berharap aksi kami bisa sedikit meringankan beban masyarakat di tengah kondisi pandemic covid-19,” tutup Yos.

Sementara itu, Suryani penerima gerobak yang merupakan Keluarga warga binaan atas nama Rimba Hardian mengucapkan terima kasih kepada kalapas Salemba yang sudah sangat perhatian terhadap dirinya dan keluarga.

Perempuan yang tinggal di Jalan Baladewa Kiri RT 15/11, Johar Baru, Jakarta Pusat ini awalnya tidak percaya jika mendapat bantuan berupa gerobak. Dirinya baru mengetahui, ketika pihak lapas menghubunginya untuk meminta kehadirannya dalam acara penyerahan gerobak.

“Terima kasih bapak Kalapas, semoga gerobak ini bisa membawa berkah dan memperbaiki kondisi perekonomian kami,” ujar Suryani usai menerima gerobak.

Selain gembira, Suryani mengaku akan membicarakan perihal gerobak pemberian Kalapas ini. Pasalnya karena merasa senang, Suryani bingung mau jual apa. Jika kemampuan, tentu dirinya memiliki kemampuan untuk memasak. Namun apakah akan menjual nasi uduk, atau nasi biasa dengan bermacam lauk pauk, atau bagaiman.

“Nanti akan saya bicarakan dengan keluarga, tapi yang pasti saya senang dan bersyukur mendapat gerobak. Sekali lagi terima kasih untuk Kalapas Salemba, Bapak Yosafat,” tutup Ibu Suryani.

Artikel ini ditulis oleh:

Ridwansyah Rakhman