Padang, Aktual.com – Akibat kabut asap, kualitas udara di Sumatera Barat hari ini, Senin (26/10), merupakan yang paling parah sepanjang tahun 2015.

Staf Data dan Informas GAW Kototabang, Albert mengatakan berdasarkan monitoring PM10 di Bukit Kototabang pukul 11.00 WIB tadi, tingkat pencemaran udara berada pada level 531 ug/m3. “Atau kategorinya berbahaya,” ujar dia, saat dikonfirmasi, Senin (26/10).

Kualitas udara yang buruk itu terjadi selama 17 jam, dari pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB. “Kondisi ini terburuk kedua setelah 14 Maret 2015, yang mencatat 19 jam di level tersebut,” tuturnya.

Berdasarkan analisa arah angin lapisan atas, menunjukkan pergerakan angin menuju Sumbar tepat berasal dari sumber titik panas. Rendahnya kelembaban udara juga memberikan kontribusi besar terhadap rendahnya kualitas udara pada dua hari terakhir.

Meskipun peningkatan peluang hujan pada bagian Utara Sumatera diperkirakan akan mempengaruhi kondisi di Sumbar. Namun, ujar Albert, signifikansinya masih dipengaruhi peluang hujan di bagian Selatan Sumatera dan pergerakan angin.

Lanjut dia, dari pantauan Global Atmosfer Watch (GAW) Kototabang, saat ini kabut asap masih menyebar ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Untuk di Pulau Sumatera sendiri dampak kabut asap tidak begitu dirasakan pada daerah Bagian Utara Aceh, Bagian Selatan Bengkulu dan Lampung. Namun untuk kepulauan dan daratan Sumatera lainnya terkena dampak kabut asap, baik dalam level ringan sedang maupun berbahaya.

Kata dia, asap di Malaysia dan Singapura bukan hanya dikirim dari kebakaran di Pulau Sumatera. Tapi juga terbawa pergerakan angin dari Kalimantan.

Di Kalimantan, konsentrasi kabut asap terpantau di Kalbar dan Kalteng. “Sementara hujan yang turun di sebagian Kalsel, Kaltim, dan Kaltara mengurangi potensi karhutla di lokasi tersebut. Perairan Laut China Selatan dan Selat Karimata kembali terkena sebaran kabut asap dari Kalimantan,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: