Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal kembali bertemu DPRD DKI siang ini. Yakni saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD-Perubahan DKI 2014 yang dijadwalkan pukul 13.00Wib di Gedung DPRD DKI.
Ahok mengaku tak canggung bakal berhadapan lagi dengan dewan yang akhir-akhir ini kerap ditudingnya sebagai tempat ‘anggaran siluman’ berasal. “Kami akan sampaikan laporkan saja. Ini kan amanat Undang-Undang,” ujar ‎Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (6/4). 
Dia sendiri mengaku tak tahu apakah soal anggaran siluman akan diungkit dewan saat pembacaan LKPJ nanti. “Kita lihat saja,” ujar dia. 
Penyampaian LKPJ APBD-P DKI 2014 diperkirakan bakal ramai. Selain meruncingnya hubungan Ahok – DPRD, tentunya juga terkait minimnya serapan APBD-P DKI di 2014 yang terendah sepanjang sejarah.
Sejumlah Satuan kerja perangkat daerah sangat rendah serapan anggarannya di 2014.  Yang paling rendah, Dinas Perhubungan DKI. Di November 2014, Dishub hanya mampu menyerap anggaran 4,7 persen saja. Alasannya, ada kasus penyalahgunaan anggaran pengadaan transjakarta dan bus sedang pada tahun anggaran 2013. Sehingga ada anggaran sebesar Rp3,2 triliun untuk pengadaan 1.000 unit TransJakarta dan 3.000 bus sedang, dicoret.
‘Prestasi’ serupa juga diperlihatkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI. Yang hanya berhasil serap 13 persen dari total alokasi anggaran Rp 6,29 triliun. Dari total dana tersebut, Rp 6,156 triliun digunakan untuk belanja langsung. 
Secara keseluruhan, hingga Desember 2014, serapan anggaran DKI diperkirakan hanya sekitar 35-40 persen, mirip saat krisis tahun 2000.
“Serapan anggaran ini paling rendah karena sebelumnya rata-rata serapan paling rendah itu 60 persen,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono, di Balai Kota, pertengahan November 2014.

Artikel ini ditulis oleh: