Jakarta, Aktual.com — Setelah sebagian mantan anggota Gafatar telah ditampung di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, pada Senin (25/01) lalu, mantan anggota Gafatar secara intens mendapatkan layanan konseling serta pembinaan mental yang diberikan oleh tim bentukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mereka direncanakan akan diserahkan kepada Bupati atau Wali Kota masing-masing untuk dibawa kembali menuju kampung halaman, pada hari ini, Jumat (29/01).
“Para penyuluh se-Solo Raya luar biasa perjuangannya. Mereka berbaur langsung dengan eks anggota Gafatar sehingga mendapatkan banyak hal yang menjadi pemahaman dan keinginan mereka,” ungkap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Ahmadi, kepada wartawan, usai melakukan rapat koordinasi di AHD, Kamis (28/01) malam.
Ahmadi mengunjungi Asrama Haji Donohudan untuk meninjau kondisi eks anggota Gafatar. Dalam kesempatan itu, Ahmadi mengumpulkan para relawan penyuluh se-Solo Raya untuk melakukan rapat koordinasi guna melakukan evaluasi terhadap program pembinaan yang telah ditetapkan. Banyak masukan yang diungkapkan oleh para penyuluh yang diperoleh ketika berbaur, memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada bekas anggota Gafatar.
Menurut Ahmadi, jasa relawan penyuluh sangat besar peranannya dalam rangka memberikan pembinaan mental guna memberikan pemahaman keagamaan kepada para eks anggota Gafatar. Meskipun hanya dalam beberapa hari saja. Untuk itu, Ahmadi berharap, ada kesinambungan pembinaan, khususnya ketika mereka telah kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Kita rumuskan dan segera membuat edaran kepada Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah agar penyuluhan dan pembinaan mental yang telah diberikan bisa diteruskan setelah kembalinya mereka ke kampung halaman masing-masing,” kata Kakanwil.
Dari rakor tersebut, dirumuskan tahapan yang akan dilakukan Kementerian Agama terkait pembinaan kepada eks anggota Gafatar sekembalinya dari AHD, di antaranya:
1. Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah supaya menugaskan penyuluhnya untuk terjun ke lapangan guna memberikan konseling dan pembinaan mental kepada eks anggota Gafatar di lingkungannya.
2. Melakukan identifikasi dan pendekatan kepada eks anggota Gafatar sehingga dapat lebih mengenali pangkal permasalahan.
3. Senantiasa melakukan kerja sama dan koordinasi dengan lintas sektoral terkait program kerja yang akan dilaksanakan.
4. Apabila mendapati kendala dan permasalahan di lapangan supaya melaporkan kepada pihak yang berwenang.
5. Melaporkan secara periodik progres penyuluhan dan pembinaan yang dilaksanakan kepada Kanwil setempat.
Artikel ini ditulis oleh: