Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penghitungan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sedang dilakukan pemerintah dan belum ada keputusan untuk menurunkan harga BBM tersebut.
“Tidak ada target berapanya, yang penting kita melakukan perhitungan, apa yang bisa dilakukan. Jadi tidak ada target harus turun,” katanya di Jakarta, Senin (5/10).
Darmin mengatakan semua pertimbangan masuk dalam kajian pemerintah terkait harga BBM tersebut, termasuk kerugian PT Pertamina yang telah menanggung beban subsidi dari harga bensin jenis premium.
“Itu pasti akan menjadi pertimbangan, namun finalnya saya belum mau kasih tahu,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta adanya penghitungan kembali harga energi seperti BBM jenis premium dan solar serta tarif listrik untuk mengurangi beban masyarakat, yang nantinya masuk dalam Paket Kebijakan Ekonomi jilid III.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan paket kebijakan selanjutnya akan menyasar target yang lebih jelas dan langsung berdampak dalam jangka pendek, dengan tujuan menjaga kelangsungan usaha serta menjaga daya beli masyarakat.
Salah satu upaya untuk menjaga kelangsungan usaha, selain membantu perusahaan padat karya agar tidak melakukan PHK, adalah dengan mengkaji harga energi yang lebih rasional ditengah penurunan harga minyak dunia.
“Kita inginkan harga energi untuk industri tidak memberatkan, tidak membuat industri mengurangi produksi atau karyawan. Apalagi harga semua jenis energi dalam tren yang menurun. Berapa persisnya, nanti kita sampaikan,” kata Menkeu.
Namun, ia memastikan harga energi yang dimaksud adalah harga gas untuk sektor industri, bukan merupakan harga BBM jenis premium atau solar seperti yang diinginkan beberapa pihak untuk diturunkan, agar perekonomian nasional tidak lagi dilanda kelesuan.
“Kita fokus kepada harga gas bukan solar, itu lebih penting karena banyak industri yang memakai gas sebagai bahan bakar,” tambah Menkeu.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan