Karangasam, Aktual.com – Usai ditetapkan berstatus siaga pada Senin (18/9) pukul 21.00 WITA, sejumlah pihak terus berkoordinasi untuk antisipasi erupsi Gunung Agung. Sebabnya, hingga kini Gunung Agung terus bergeliat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, berdasarkan data dari pos pengamatan Gunungapi Agung, aktivitas kegempaan sejak Selasa (19/9) pagi tadi terjadi ratusan kali yang berpusat di gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu.
“Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung melaporkan pagi hari ini terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik dan gempa tektonik lokal sebanyak 3 kali dengan durasi 30-35 detik. Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah,” jelas Sutopo, Selasa (19/9).
Tak hanya hari ini, gempa juga terjadi kemarin hari dengan kekuatan 2,8 SR kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di sekitar Gunung Agung. Masyarakat juga melaporkan merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan.
Sementara analisis dari pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung. Di sisi lain, terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Namun tidak ada embusan abu dan sebaran abu yang ke luar dari kawah.
“Masyarakat diimbau untuk tenang, jangan terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoaks dan informasi yang menyesatkan, sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar, demikian Sutopo.
Laporan Bobby Andalan, Bali
Artikel ini ditulis oleh: