Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore bergerak melemah sebesar 49 poin menjadi Rp13.494 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.445 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul kabar mengenai calon pengganti Ketua Federal Reserve merupakan sosok yang memiliki kebijakan moneter lebih progresif daripada Janet Yellen,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (2/10).

Ia mengemukakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan sudah meneliti beberapa kandidat pengganti Janet Yellen yang akan mengakhiri jabatannya pada 2018 nanti. Di antara nama kandidat pengganti Yellen muncul nama Kevin Warsh, mantan gubernur The Fed.

Selain kandidat yang “hawkish”, ia menambahkan bahwa data makroekonomi Amerika Serikat turut menumbuhkan optimisme pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.

“Revisi data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal kedua mengalami kenaikan 10 basis poin menjadi 3,1 persen, dari sebelumnya 3,0 persen,” katanya.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan bahwa sebagian besar mata uang negara berkembang, termasuk rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS di tengah potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada akhir tahun ini.

“Sentimen eksternal menjadi faktor yang mendorong rupiah mengalami tekanan,” katanya.

Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya relatif stabil menyusul data inflasi September 2017 yang masih terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2017, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,13 persen.

Sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2017 sebesar 2,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,72 persen.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini (2/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.499 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.429 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka