Jakarta, Aktual.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak generasi Z berpartisipasi pada hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suara.
“Jadi, jangan lupa tanggal 14 Februari biasanya diingat sebagai hari kasih sayang, tetapi juga untuk tahun ini akan menjadi Hari Beri Suara. Kasih sayang dalam bentuk suara,” ujarnya dalam rilis pers, Jumat (9/2).
Pernyataan tersebut disampaikan saat acara Konser Harmoni Pemilu Damai 2024 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (7/2).
Menurut Budi Arie, pesta demokrasi yang diadakan setiap lima tahun sekali adalah momen bagi warga Indonesia untuk memilih pemimpin yang akan membawa negara ke arah masa depan yang lebih baik.
Dia optimistis atas keberadaan generasi muda yang akan menjadikan Indonesia maju. Menurutnya, kemampuan generasi muda yang kelak akan menjadi penopang, penggerak, sekaligus mengisi Indonesia Emas 2045.
“Karena mereka masih punya waktu yang cukup menuju 2045. Masih hot-hot nya untuk berkarya bagi negeri tercinta. Karena Indonesia bisa menjadi negara maju kalau kita semua bersatu,” ucapnya.
Menurut Menkominfo, jumlah pemilih generasi muda tahun ini cukup signifikan, dengan persentase jumlah mencapai 60 hingga 70 persen, keterlibatan generasi muda akan menentukan masa depan bangsa.
Budi Arie mengatakan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan pesta demokrasi, terutama karena keterlibatan mereka di media sosial.
Karena itu, Kementerian Kominfo mengajak mereka untuk tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks yang bisa merugikan dari berbagai sisi.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo memimpin pembacaan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
Melalui deklarasi ini, Budi Arie berharap Pemilu 2024 akan berjalan dengan damai. Dia juga mengajak pemilih pemula untuk tetap bijak dalam menghadapi keragaman pendapat.
“Gen Z yang sudah bisa meramaikan pesta demokrasi kali ini untuk pertama kalinya menjadi pemilih pemula. Saya imbau kalian untuk tidak saling menyerang, karena sekali lagi Pemilu damailah yang kita inginkan,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan