Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise memberikan sambutan pada pembukaan The Fourth Asia Forum on The Rights of The Child (AFRC) di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (23/11). Konferensi ini diikuti oleh perwakilan dari 7 Negara di ASIA yang telah meratifikasi konvensi hak anak (KHA). AKTUAL/HO Telepon Sahabat Anak (TESA) disela pembukaan The Fourth Asia Forum on The Rights of the Child (AFRC) di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (23/11). Konferensi ini diikuti oleh perwakilan dari 7 Negara di ASIA yang telah meratifikasi konvensi hak anak (KHA).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise di Jakarta, Kamis (8/3), mengatakan sudah waktunya suara perempuan didengar oleh sebab itu dia mendorong perempuan Indonesia untuk berani mengungkapkan pendapatnya.

Dalam rangaka Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, Yohana juga berpesan agar perempuan-perempuan berani maju dan mampu menduduki posisi pengambil keputusan sehingga dapat membantu sesama kaum perempuan.

Yohana mengatakan arah pembangunan Indonesia sesungguhnya sudah sejalan dan dapat menjawab berbagai tantangan untuk mencapai isu prioritas Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

Indonesia juga masuk dalam 10 negara besar ke depan untuk mewujudkan Planet 50:50 di seluruh dunia pada 2030 untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan.

Hal ini didukung oleh kampanye “He For She” yang menggerakkan kaum laki-laki agar mendukung kemajuan perempuan untuk memperoleh akses yang luas di bidang politik, hukum, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

Planet 50:50 dan kampanye “He For She” merupakan bentuk komitmen dan kepedulian negara yang menyatakan bahwa kaum perempuan merepresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat pembangunan.

Terkait hal tersebut, maka keterwakilan suara perempuan menjadi fokus utama di dalam pengambilan keputusan.

Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperjuangkan perubahan positif bagi kaum perempuan khususnya yang menyangkut Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat (APKM) dari Pembangunan.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara