Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba memberikan keterangan pers sehubungan padamnya listrikk di Pulau Nias Sumatra Utara di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2016). DPD Meminta agar pemerintah khususnya PLN segera membangun infrasftruktur kelistrikan di Nias. FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Peringati Hari Tani Nasional, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengajak para kaum muda untuk menjadi entrepreneur yang mengeluti sektor pertanian sebagai sebuah profesi kebanggaan generasi muda.

Menurutnya untuk mewujudkan program kedaulatan pangan, anak muda perlu dilibatkan karena merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki semangat serta kreativitas tinggi.

“Kita harus mendorong para anak muda untuk menjadi entrepreneur yang mengeluti sektor pertanian karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang memiliki semangat serta kreativitas tinggi,” ujar Parlindungan Purba di Jakarta, (24/9).

Lebih lanjut, Parlindungan mengatakan bahwa persoalan pangan (food) merupakan salah satu persoalan penting selain energi dan air yang dihadapi oleh masyarakat nasional dan internasional. Ia menilai pemerintah perlu segera mengambil langkah cepat dalam menghadapi persoalan ini jika ingin menjadi bangsa yang berdaulat.

“Untuk mewujudkan Trisakti kita perlu kemandirian secara pangan, bagaimana mau jadi negara besar jika persoalan perut saja masih ketergantungan,” cetua dia.

Untuk mendorong minat para anak muda mengeluti pertanian, Parlindungan mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan berupa pendidikan pelatihan, modal serta lahan. Selain itu pemerintah juga dapat memanfaatkan lahan tidur sebagai garapan bagi para anak muda untuk berwirausaha.

“Pemerintah harus mendukung program ini dengan cara memberikan pendidikan pelatihan, modal serta lahan kepada anak muda. Lahan tidur pun dapat dimanfaatkan sebagai garapan para petani muda untuk berwirausaha,” tegasnya.

Legislator asal Sumatra Utara ini menjelaskan bahwa Indonesia pernah sukses dalam program swasembada pangan. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Berkat kesuksesan ini, kata dia, FAO (Organisasi Pangan&Pertanian Dunia) memberikan penghargaan kepada Indonesia.

“Kalau dulu kita bisa kenapa sekarang tidak bisa, kita harus konsisten dalam kemandirian pangan ini,” pungkasnya.(Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid