Jakarta, Aktual.com — CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia tak lepas dari peran pihak swasta yang menggerakan roda ekonomi. Peran pemerintah dinilainya juga tidak banyak, bahkan kalau pun ada sangat tidak kreatif.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sekitar 80 persen ditopang oleh sektor swasta. Kita beruntung punya sektor swasta yang kuat,” tutur dia di Jakarta, Selasa (26/1).
Apalagi saat ini, di tengah kondisi perekonomian global yang juga sedang sulit, pemerintah nyaris kesusahan untuk mendatangkan investasi sebagai motor pertumbuhan.
“Perlu kiat tertentu untuk mendatangkan investor. Tapi sayangnya pemerintah kurang kreatif,” tegas dia.
Bahkan dalam menggenjot pajak, disebut Hari, pemerintah juga dianggap sangat tidak kreatif. Selama bertahun-tahun penerimaan dari sektor pajak masih jauh dari harapan.
Untuk itu, ia menyarankan perlu langkah kreatif dan cerdas dari pemerintah untuk memperbesar basis wajib pajak dan tidak tergantung dari data yang sudah ada selama ini.
Apalagi perekonomian di 2016 ini masih akan melambat. Karena ekonomi di global juga masih slowdown. “Pertumbuhsn China saja hanya mencapai 6,9 persen, terendah selama 25 tahun. Paling pertumbuhan kita di 4,5-5 persen. Saya proyeksi sekitar 4,5,” ujar Hary.
Untungnya, selain sektor swasta yang juat Indonesia masih memiliki tingkat konsumsi dan angkatan muda yang tinggi. Plus sumber daya alam (SDA) yang masih banyak.
Namun, kata dia, untuk sektor konsumsi saat daya beli masyarakat masih rendah karena harga-harga barang yang masih melambung. “Intinya di tahun 2016 ini terjadi tidak seperti yang kita harapkan. Makanya pemerintah perlu kreatif,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan