Sementara Kepala BKSDA Agam, Syahrial Tanjung didampingi petugas BKSDA Syafrial Suharto mengatakan, pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan jejak ke lokasi.

“Petugas memastikan apakah jejak yang ditemukan warga memang telapak kaki harimau,” katanya.

Menurutnya harimau yang memangsa kambing ini berkemungkinan harimau yang memangsa kerbau warga di Cubadak Lilin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan pada Rabu (22/2), di Sungai Buluh, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur pada Rabu (1/3) dan daerah lain.

“Ini berhubungan bahwa harimau tersebut sedang mencari lokasi buruan baru setelah berpisah dengan induknya,” ujarnya “Sebelumnya saya menemukan satu ekor harimau dengan panjang sekitar 1,5 meter di Cubadak Lili, Kecamatan Palembayan. Luas lokasi buruan satu ekor harimau tersebut sekitar 30 sampai 50 kilometer,” tambahnya.

Selama 2017, imbuhnya sudah 10 kasus ternak warga dimangsa harimau. Sepuluh kasus tersebut tersebar di Kecamatan Palembayan sebanyak tujuh kasus dengan jumlah 11 ekor ternak yang dimangsa harimau dan Kecamatan Matur sebanyak tiga kasus dengan jumlah tiga ekor.

Untuk meminimalisasi kasus tersebut, BKSDA Resor Agam telah memasang jerat di Marambuang Kecamatan Palembayan.

Selain itu, mengimbau warga untuk tidak menggembalakan ternaknya di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, karena di daerah itu merupakan habitat Harimau Sumatera.

“Kita juga mengimbau warga tidak mengganggu habitat harimau dengan cara merusak hutan, berburu rusa, kijang dan lainnya di lokasi itu,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: