Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengajak semua pihak untuk menghilangkan sikap dan mentalitas zaman penjajahan. Saat itu, elit-elitnya mudah diadudomba untuk kepentingan asing.

Ia menekankan demikian sehubungan dengan kegaduhan situasi politik nasional setelah Menteri ESDM Sudirman Said melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Laporan yang tadi malam, Rabu (16/12), berujung pada mundurnya Ketua DPR RI Setya Novanto dari jabatannya dan menjadi anggota DPR biasa.

“Kita jangan memiliki mentalitas seperti zaman penjajahan dahulu. Mudah diadu domba untuk kepentingan asing,” tegas Tanoe dalam cuitannya di akun twitter pribadinya, @Hary_Tanoe, sebagaimana dikutip Kamis (17/12).

Terkait isu besar mengenai rencana perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia, CEO MNC Group itu dengen tegas meminta pemerintah tidak mengikuti kemauan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Bagaimanapun, sudah saatnya rakyat Indonesia menikmati hasil dari sumber-sumber kekayaan alam Indonesia.

Pemerintah Indonesia bisa mengambil-alih Freeport dan memberdayakan keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kontrak Freeport jangan diperpanjang, alihkan ke BUMN. Sehingga rakyatlah yg menikmati hasilnya,” demikian Tanoe.

Artikel ini ditulis oleh: