Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini begitu kompleks.

“Keragaman yang dimiliki oleh Indonesia saat ini justru terjerumus ke dalam strategi pembangunan yang keliru. Pertumbuhan ekonomi juga tidak maksimal dibandingkan potensinya,” terang Tanoe dalam perayaan HUT Ke-1 Partai Perindo, di Jakarta, Kamis (8/10).

ia juga menyinggung tentang besarnya peran asing dalam keterpurukan Indonesia.

“Kesenjangan sosial terlalu jauh dan peranan asing yang terlalu besar. Ini menjadi masalah serius kita bersama. Indonesia milik semua, kita tidak ingin melihat Indonesia terpuruk terlalu lama,” sambungnya.

Menurutnya, upaya untuk membenahi perekonomian nasional harus dilakukan oleh pemerintah secara maksimal. Upaya bisa dilakukan melalui pemberian akses dana murah untuk masyarakat ekonomi lemah, pelatihan-pelatihan dan proteksi dan perbaikan kualitas pendidikan.

Selain itu juga pembenahan dibidang pemberantasan korupsi, penegakan hukum. Tujuannya untuk mempersempit kesenjangan sosial dan memperbesar kelompok menengah ke atas sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi negara yang maju.

Tanoe menyinggung hasil rekomendasi ‘Rembuk Ekonomi’ yang dilakukan Perindo pada Rabu (6/10) lalu yang menghadirkan sejumlah pakar ekonomi nasional. Dalam acara itu dibahas bagaimana mencari solusi atas permasalahan bangsa saat ini.

Acara dihadiri Kepala Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu, ekonom Didik J Rachbini dan pakar ekonomi pertanian HS Dillon. Hadir pula Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati dan sejumlah ekonom dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh: