Jakarta, Aktual.com – Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menyampaikan tiga indikator yang menjadi hasil evaluasi dari pelaksanaan kebijakan ganjil genap di sejumlah wilayah di ibu kota.
“Hasil evaluasi ganjil genap itu bukan berhasil atau tidak berhasil, tetapi dilihat dari tiga indikator, yakni waktu tempuh, kecepatan kendaraan dan jumlah penumpang Bus Transjakarta,” kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Rabu (28/12).
Menurut dia, indikator pertama yang dievaluasi, yakni waktu tempuh kendaraan. Sebelum uji coba, waktu tempuh kendaraan tercatat 18 menit, saat uji coba 14,6 menit dan saat pelaksanaan 14,3 menit.
Kemudian, dia menambahkan, indikator kedua, yaitu kecepatan kendaraan sebelum uji coba adalah 24,16 kilometer per jam, pada saat uji coba 28,8 kilometer per jam dan saat pelaksanaan 29,5 kilometer per jam.
“Sementara itu, indikator ketiga, yaitu jumlah penumpang Bus Transjakarta, tercatat tiga koridor bus Transjakarta yang bersinggungan dengan area penerapan ganjil genap dan menunjukan adanya peningkatan penumpang.”
Koridor pertama, dia menuturkan, yaitu Koridor 1 (Blok M-Kota). Di koridor itu, tercatat jumlah penumpang sebanyak 53.471 orang, saat uji coba 70.850 orang dan saat pelaksanaan meningkat menjadi 74.358 orang.
Kedua, sambung dia, yakni Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) dengan jumlah penumpang Bus Transjakarta sebelum uji coba sebanyak 22.517 orang, saat uji coba 28.636 orang dan saat pelaksanaan meningkat menjadi 34.522 orang.
Ketiga, dia mengungkapkan, yaitu Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dengan jumlah penumpang sebelum uji coba sebanyak 32.302, saat uji coba 42.170 orang dan saat pelaksanaan meningkat menjadi 47.944 orang.
“Evaluasi dari ketiga indikator itu menunjukan hasil yang cukup baik. Lagi pula, ganjil genap itu merupakan kebijakan transisi sebelum diterapkannya sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu